Kamu boleh pergi
Bukan, bukan pergi dimana kau mementahkan aku begitu saja,
bukan seperti itu
Tidak se-main-main itu
Bukan juga pergi kau ditelan bumi di lumat Neraka Jahannam
dibakar jadi arang di putuskan uratmu biar memancar segala yang mestinya
mengalir di nadimu
Atas dasar dosamu selama ini padaku
Sungguh aku bukan pendendam, sayang
Sebagaimanapun kamu menyakitiku
Menjadikanku serigala gila meraung-raung tiap malam
Memimpikan namamu
Melupakan Tuhan
Sebagaimana kamu mencoba membunuhku
Mencongkel jatungku yang tinggal seperempatnya kini bolong
kosong kandungnya
Tahu rasanya?
Aku ingin mati tanpamu
Tapi tanpamu jugapun aku ingat Tuhan
Kamu boleh pergi
Hilang bersama kata-kata emperanmu
Mana ada sampah rongsok dibayar duit
Kamu boleh pergi
Biar tak berdosa aku
Yang sudah biarlah sudah
Kubilang aku bukan pendendam
Memang bukan, sayang
Tapi memaafkan aku tak bilang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar